Pura Dalem Puri; Sedikit Cerita Tentang Sorga dan Neraka Hindu Bali

Pura Dalem Puri; Sedikit Cerita Tentang Sorga dan Neraka Hindu Bali - Selamat datang di blog TUANI, kali ini kami akan berbagi Pura Dalem Puri; Sedikit Cerita Tentang Sorga dan Neraka Hindu Bali yang tentu saja trlah lama anda cari. semoga dengan adanya postingan Pura Dalem Puri; Sedikit Cerita Tentang Sorga dan Neraka Hindu Bali ini, bisa bermaanfaat dan bisa menghilangkan rasa penasaran anda tentang Pura Dalem Puri; Sedikit Cerita Tentang Sorga dan Neraka Hindu Bali.

Ulasana tentang Pura Dalem Puri; Sedikit Cerita Tentang Sorga dan Neraka Hindu Bali ini sangat populer di kalangan masyarakat, kami telah lama mempersiapkan Pura Dalem Puri; Sedikit Cerita Tentang Sorga dan Neraka Hindu Bali ini untuk anda. mari kita lanjutkan pembahasan tentang Pura Dalem Puri; Sedikit Cerita Tentang Sorga dan Neraka Hindu Bali ini.



Letak Pura Dalem Puri ini kurang lebih satu kilometer di barat Pura Penataran Agung Besakih. Di pura ini divisualisasikan keberadaan sorga dan neraka sesuai dengan konsep ajaran Hindu Siwa Sidhanta.

Di areal Pura Dalem Puri di samping ada pelinggih atau bangunan suci tempat memuja Tuhan sebagai Batari Uma Dewi ada juga areal yang letaknya di luar pembatas pura yang disebut Tegal Penangsaran simbol Neraka Loka. Pura Dalemnya yang ada di jeroan atau dalam tembok pembatas pura simbol Sorga.

Neraka. Roh orang yang dalam kehidupannya di dunia ini lebih banyak berbuat sharma daripada adharma akan diterima di Pura Dalem Puri. Sedangkan roh orang yang selama hidupnya di dunia lebih banyak adharmanya akan masuk neraka yang disimbolkan atau divisualisasikan dengan Tegal Penangsaran. Roh atau Atman yang berada di Tegal Penangsaran dapat berpindah ke areal di dalam Pura Dalem Puri apabila keturunannya melakukan perbuatan-perbuatan baik untuk menebus dosa-dosa leluhur, keturunan dan diri sendiri haruslah dengan perbuatan dharma yang berguna bagi semua pihak.

Pura Dalem Puri ini adalah hulunya Pura Dalem Kahyangan Tiga di setiap desa pakraman di Bali. Kalau melangsungkan upacara Nuntun Dewa Pitara ke pura pemujaan keluarga yang disebut Merajan itu sesungguhnya tidak mutlak harus ke Pura Dalem Puri. Hal itu dapat dilakukan di Pura Dalem di Kahyangan Tiga di desa pakraman. Tetapi tidak salah juga kalau memang ada yang Nuntun Dewa Pitara-nya ke Pura Dalem Puri di Besakih.

Dewa Pitara yang distanakan di Merajan Kamulan itu dapat disembah sebagai Batara Hyang Guru oleh pratisentana-nya. Kata ”Batara” dalam bahasa Sansekerta artinya pelindung. Kata ”Batara” ini telah mewarga ke dalam bahasa Jawa Kuno dan bahasa Bali. Sedangkan kata ”Hyang” dalam bahasa Jawa Kuna artinya suci. Jadinya roh yang telah suci itulah yang dapat disembah sebagai Batara Hyang Guru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingat ke Dapur Setelah Pulang Dari Bepergian, Agar Tidak di Ikuti Bhuta Kala, Ini Penjelasannya

Ini Manfaat Baik Menanam Bunga Jepun/Kamboja di Halaman Rumah. Salah Satunya Keberuntungan

Ini Tujuan Sulinggih Nyurya Sewana Setiap Pagi