Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Ulang Tahun Boleh, Otonan Wajib. Waktu Otonan, Banten Otonan, Doa Meotonan, Lengkap!!!

Gambar
Apakah Anda sering merayakan Ulang tahun dibandingkan Otonan? Atau jarang meotonan, hanya ulang tahun saja?! Tapi yang jelas  Otonan dan ulang tahun beda ulang tahun 1 tahun sekali dan Otonan 6 bulan sekali. Sebagai orang Hindu wajib ya meotonan, walaupun sarananya kecil.  Bagaimanakah tata cara yang benar saat ‘meotonan? Pertanyaan seperti itu sering muncul dari orang tua terutama sang ibu yang akan mengotonin anaknya. Seperti, apa saja bantennya, bagaimana langkah-langkahnya, dan apa saja bantennya? Silakan simak dibawah ini! Waktu yang baik melaksanakan Otonan jam 6,7,8, malam. Persiapan penggunaan Banten sebenarnya fleksibel, namun beberapa masyarakat menggunakan banten seperti tumpeng lima dan tumpeng telu.Pada banten tumpeng lima berisi banten : Pengambean  Dapetan   Peras   Pejati  Sesayut  Segehan  Sarana-sarana lain seperti, Bija, Dupa, Toya Anyar, Tirta Pelukatan, dan Tirta Hyang Guru. Tahapan-tahapan Sebelum memulai, sang ibu ...

Etika Menanam Ari-ari - Ini Makna dan Artinya, Kita Wajib Tahu!

Gambar
Dalam tatwa Kanda Pat disebutkan bahwa Ari-ari adalah salah satu dari 4 saudara gaib manusia, atau disebut Catur Sanak dalam ajaran Bali, yaitu air ketuban, darah, selaput ari, dan ari-ari. Merekalah yang menemani manusia dari lahir hingga akhir hayat. Saat bayi lahir maka ada upacara khusus yang harus dilakukan untuk menanam ari-ari si bayi. Saat menanam pun memiliki etika, kalau bayi laki-laki ditanam dibagian kanan pintu rumah dari kita menghadap ke halaman rumah, sedangkan bagi bayi perempun dibagian kiri. Kemudian diatasnya ditanami pohon pandan dan batang kantawali, sebatang buluh guna memasukkan air nantinya ke ari-ari tersebut kemudian diletakkan sebuah batu kali. Diatas batu diletakkan sebuah lampu Bali dan dibiarkan tetap menyala sampai bayi kepus pusar, kemudian ditutup dengan sangkar ayam. Dibagian hulu dari ari-ari ditancapkan sanggah tutuan. Makna dan tujuan yang terkandung pada upacara saat bayi baru lahir yaitu : Sang Anta Preta, sebutan dari air ketuban sebagai person...

Pura Dalem Puri; Sedikit Cerita Tentang Sorga dan Neraka Hindu Bali

Gambar
Letak Pura Dalem Puri ini kurang lebih satu kilometer di barat Pura Penataran Agung Besakih. Di pura ini divisualisasikan keberadaan sorga dan neraka sesuai dengan konsep ajaran Hindu Siwa Sidhanta. Di areal Pura Dalem Puri di samping ada pelinggih atau bangunan suci tempat memuja Tuhan sebagai Batari Uma Dewi ada juga areal yang letaknya di luar pembatas pura yang disebut Tegal Penangsaran simbol Neraka Loka. Pura Dalemnya yang ada di jeroan atau dalam tembok pembatas pura simbol Sorga. Neraka. Roh orang yang dalam kehidupannya di dunia ini lebih banyak berbuat sharma daripada adharma akan diterima di Pura Dalem Puri. Sedangkan roh orang yang selama hidupnya di dunia lebih banyak adharmanya akan masuk neraka yang disimbolkan atau divisualisasikan dengan Tegal Penangsaran. Roh atau Atman yang berada di Tegal Penangsaran dapat berpindah ke areal di dalam Pura Dalem Puri apabila keturunannya melakukan perbuatan-perbuatan baik untuk menebus dosa-dosa leluhur, keturunan dan diri sendiri ha...

Wajib! Wanita Hindu Rambut Harus Diikat Saat ke Pura, Ini Alasannya!

Gambar
Cerita tentang wanita dan rambut yang tergerai, dalam Hindu, sebetulnya punya sejarah yang panjang, mengingat kisah ini bermula dari satu dari dua epos mahakarya yang terus abadi hingga saat ini yaitu Mahabharata. Lebih tepatnya, pada kejadian di balairung istana, ketika Drupadi diseret oleh Dursasana dengan menjambak rambutnya, berusaha ditelanjangi olehnya sebagai budak taruhan yang baru saja mereka menangkan. Bab Sabha Parwa, sub bab Dyuta Parwa. Potret Drupadi yang diambil hak-haknya, oleh iblis di depan suaminya sendiri yang (diam saja) ia anggap titisan dewa, adalah bentuk pemasungan perempuan yang paling terkenal di dalam sejarah. Kejadian ini pun sudah berulang kali dikupas dalam berbagai ulasan, kritik, dan karya sastra, dari sudut pandang yang berbeda. Dari sudut pandang perempuan yang pasrah, sampai perempuan yang menggugat. Namun, satu hal dari cerita mahabarata tersebut yang sangat membekas di benak masyarakat Hindu adalah sumpah dari Drupadi. Yang menyatakan bahwa ia tak ...

Siap Jadi Sulinggih? Harus Siap Menjauhi Nafsu dan Duniawi

Gambar
Setiap agama pasti memiliki orang suci sebagai penuntun dan pencerah dalam pendakian spiritual masing-masing umat. Tidak terkecuali umat Hindu, yang juga memiliki orang suci dan biasa disebut sebagai sulinggih. Seseorang yang menjadi sulinggih telah melewati proses dwijati atau diksa yakni lahir untuk kedua kalinya. Lahir pertama secara biologis, dan lahir kedua secara spiritual. Meski semua orang berhak menjadi seorang sulinggih, namun ternyata itu tidak mudah seperti yang dibayangkan. Mereka yang ditempatkan mulia di antara umat itu, memiliki tanggung jawab berat sebagai orang suci. Banyak pantangan yang harus diikuti, serta harus menjauhkan diri dari ikatan, nafsu dan duniawi. Siap menjadi Sulinggih, harus siap menjauhi nafsu duniawi seperti penjelasan berikut ini; 1. Sulinggih adalah orang yang diberikan kedudukan mulia karena kesucian diri dan perilaku luhurnya Sulinggih merupakan orang suci yang kedudukannya dimuliakan oleh umat Hindu. Jika ditilik berdasarkan arti katanya, Su be...

Ini 3 Jenis Ketu, Sesuai Tingkatan Sulinggih

Gambar
Siwa Karana /Budha Paksa Pakarana adalah  syarat mutlak yang harus dimiliki Sulinggih  dalam melakukan tugasnya memimpin dan mengantarkan umat Hindu didalam melaksanakan upacara.  Dalam perangkat pemujaan , terdiri dari : rarapan, wanci kembang ura, wanci bhija, wanci samsam, wanci ghanda, pamandyangan, sesirat, pengasepan, pedamaran, patarana atau lungka-lungka, saab/kereb/tudung, genta (genta padma), bajra, canting, penastan. Juga pada saat seorang Pandita sedang muput sebuah upacara, memakai atribut dan busana kepanditaan seperti : wastra, kampuh, kawaca, pepetet/petet, santog, sinjang, slimpet/sampet/paragi, kekasang, astha bharana/guduita, gondola, karna bharana, kanta bharana, rudrakacatan aksamala, gelangkana, angustha bharana, dan sebuah #amakuta atau yang lebih dikenal dengan nama Bhawa atau KETU . Ketu ini ada 3 Warna sesuai dengan Tingkatan Sulinggih! Ketu Merah ,untuk Sulinggih sane wawu embas . Ketu Hitam , untuk Nabe . Ketu Putih , untuk Nabenya Nabe ( Sinu...

Makna dan Tempat Untuk Nunas Tirta Penembak (Budaya Bali) Patut Kita Ketahui

Gambar
Tirta penembak atau pemanah adalah air campuhan yang hening diperoleh pada tengah malam yang diambil pertama dari hilir ke hulu di sebuah sungai atau sumber air yang nantinya digunakan saat memandikan sawa dalam upacara pengabenan. Jenis dan makna tirta pengabenan ini mengandung makna membersihkan jasad orang yang meninggal dunia dari kotoran-kotoran lahir dan batin. Dalam sebuah kisah gugurnya Rsi Bhisma, diceritakan bahwa awalnya air untuk membersihkan badan diminta kepada Duryudana, diberikan menggunakan tempayan emas, tapi ditolak, sebagai simbul penolakan segala gemerlap duniawi. Namun Arjuna menggunakan dua panah dipanahkan keatas kemudian panah pertama jatuh diatas kepala Resi Bisma, dan panah yang satunya lagi jatuh di kaki.  Oleh karena itu pembersihan harus dimulai dari kepala.  Dari sini diambil filosofi Toya Penembak yang diambil dari Campuhan pada tengah malam tanpa lampu (gelap) dan diambil oleh sanak keluarga.  Maknanya sebagai sarana pemrelina mantuk marin...

Genah/Tempat Pengijeng Karang Yang Benar. Ini Deritanya Jika Salah Tempat!

Gambar
Berbeda daerah berbeda lagi adat dan budayanya, dan juga mungkin karena pekarangan rumah yang sempit dan mungkin juga di tambah dengan petunjuk yang keliru. Namun, jika sudah salah menempatkan pengijeng karang kesakitan yang akan didapat. Pelinggih Pengijeng Karang atau juga disebut dengan Penunggun Karang yang merupakan salah satu bangunan suci, dan Stana Ratu Made Kalang Kajeng. Beliau berada dibawah perintah Dewa Mahadewa, dan sebisa mungkin Pelinggih Pengijeng Karang berada di posisi Kaja Kauh (barat laut) dalam pekarangan rumah. Kesalahan Meletakan/Melinggihkan Pengijeng Karang, Maka Kesakitan yang Akan Didapat Antara Lain Sebagai Berikut;  Jika Penunggun Karang berada didalam merajan/sanggah kemulan, akibatnya akan Medah selisih paham, dan penghuni rumah akan sering bertengkar, mudah sakit kepala, tidak betah di rumah, gampang dimasuki orang yang mempunyai niat tidak baik. Penunggun Karang Berada diposisi Kaja Kangin, penghuni rumah mudah selisih paham, sering diganggu o...

Campah! Ini Tempat Mebanten Saiban dan Doa-Maknanya! Bukan Sesuka Hati dan Sembarang Tempat

Gambar
Rahajeng seneng/selamat pagi Semeton-saudara Hindu Dharma dimanapun Kalian berada, masak apa hari ini? Hehe... Sampun membuat Banten saiban? Menjadi seorang Umat yang patuh dalam menjalankan Upakara akan selalu mendapat lindungan dan keselamatan, Kerahayuan. Mungkin ada Umat yang belum tahu menaruh Banten Saiban dan mungkin jaga hanya menaruhnya sesuka hati atau di sembarang tempat?! Jangan campah... Mari perbaiki mulai sekarang... Dan mungkin belum tau doa mesaiban? Maka dari itu izinkan blog payanadewa.com ini membagikan hal yang berguna untuk kerahayuan jagat. Nah, jika sudah kami lanjutan tempat dan doa mesaiban mulai dari: Di Dapur a. Tempat Beras  Doa : Om Sri Dewya Namah Swaha  Arti     :  Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai penguasa Amertha, hamba bersujud pada-Mu. b.    Kompor / Tungku Doa  :   Om Sang Hyang Tri Agni Ya Namah Swaha Arti  : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Agni, sebagai penguasa penerang dalam kegelapan, s...